Prediksi Menlu Retno Marsudi: Ketegangan Dunia Bisa Makin Memburuk
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memperkirakan kemungkinan ketegangan dunia akan semakin memburuk, jika dunia melupakan ancaman non tradisional. Ancaman non tradisional yang dimaksud, antara lain seperti krisis energi, krisis pangan yang langsung menyentuh kepentingan rakyat. Menlu Retno Marsudi menyampaikan prediksinya ini dalam pertemuan ASEAN Regional Forum (ARF) di Phnom Penh, Kamboja pada Jumat (5/8/2022), yangmerupakan pertemuan terakhir dalam rangkaian pertemuan ASEAN Ministerial Meeting (AMM).
“Ancaman non tradisional, seperti krisis energi, krisis pangan, jangan dilupakan untuk diberi perhatian di tengah situasi tantangan keamanan, karena isu terkait pangan dan energi sangat terkait dengan kepentingan rakyat," kata Menlu Retno. Di forum tersebut, Indonesia mendorong dunia terus perkuat dialog dan paradigma kolaborasi. Indonesia juga terus perkuat penghormatan terhadap hukum hukum internasional. Menlu RI juga mengingatkan dunia untuk tidak melupakan tantangan tradisional terkait keamanan, dunia tidak boleh lupa mengenai tantangan non tradisional.
"Tantangan ini penting untuk terus diatasi melalui kerjasama karena menyangkut langsung kepentingan rakyat," ujarnya. Para Menlu peserta ARF menegaskan urgensi ARF tetap menjadi forum yang berperan dalam meningkatkan saling pengertian dan saling percaya serta transparansi di kawasan. Pertemuan juga telah mengadopsi beberapa dokumen, termasuk ARF Statement to Promote Peace, Stability and Prosperity in the Region through Preventive Measures.
Dalam dokumen ini, Indonesia berhasil untuk pertama kalinya membuat rujukan ASEAN on Indo Pacific (AOIP) di dalam ARF. Pernyataan ini mengakui pentingnya prinsip dan tujuan AOIP di dalam ARF. "Indonesia akan terus bangun kesadaran mitra mengenai pentingnya AOIP, termasuk nantinya dalam pemajuan kerja sama nyata di ARF berdasarkan area prioritasAOIP," ujarnya.